Autisme adalah gangguan fungsi otak dan saraf yang dapat memengaruhi proses berpikir, berkomunikasi dan berinteraksi pada manusia. Gejala autisme pada setiap individu sangat beragam, namun umumnya ditandai dengan kseulitan komunikasi baik secara verbal maupun nonverbal. Gangguan autisme ini dapat terlihat sejak usia kanak-kanak dan bertahan seumur hidup.
Dalam mendiagnosis gangguan autisme dibutuhkan skrining perkembangan sejak masa kanak-kanak kemudian mengevaluasinya lebih lanjut. Namun dalam proses pemeriksaan autisme pada anak perempuan seringkali mengalami kesulitan. Pasalnya, gejala autisme pada perempuan seringkali tersamarkan karena anak perempuan umumnya lebih mampu mengendalikan perilakunya di tempat umum dibandingkan dengan anak laki-laki. Hal ini juga tak lepas dari faktor budaya dan sosial terkait citra anak perempuan yang lama berkembang di masyarakat.
Kendala dalam pemeriksaan gejala autisme pada perempuan
Gejala autisme pada setiap individu dapat muncul dengan sangat beragam. Beberapa anak dapat menunjukkannya dengan jelas, namun pada anak lain gejala autisme sangat sulit untuk diamati.
Dilansir dari Verywell Health, kemampuan anak perempuan untuk menyamarkan perilaku seringkali menjadi kendala dalam proses pemeriksaan diagnosis autisme. Pada anak perempuan, sikap malu-malu, pendiam dan menjaga jarak dengan orang lain seringkali dianggap wajar. Namun jika pria menunjukkan sikap tersebut, seringkali dianggap sebagai tanda-tanda autisme.
Begitu juga jika anak perempuan yang sering terlihat melamun dan asyik dengan dunianya sendiri sering dianggap sebagai tipikal pemimpi, namun jika kondisi ini muncul pada anak laki-laki maka hal ini sudah dianggap sebagai salah satu gejala autisme.
Gejala autisme pada perempuan
Gejala autisme pada anak perempuan seringkali terabaikan pada usia kanak-kanak. Seiring berjalannya waktu, gejala autisme semakin nampak dan memengaruhi cara berkomunikasi anak.
Dalam autisme, tidak ada satu gejala tunggal dan khas yang dapat menunjukkan autisme. Beberapa gejala autisme yang bisa muncul pada anak perempuan di antaranya:
- Sering bergantung pada anak lain untuk membantunya bicara dan berinteraksi di sekolah
- Sangat sensitif pada rangsangan sensorik seperti suara keras, cahaya terang atau bau yang kuat
- Topik pembicaran terbatas hanya pada hal-hal yang ia sukai
- Sulit mengendalikan perasaan ketika frustrasi
- Sulit menyesuaikan diri dengan temannya sehingga sulit menjalin dan mempertahankan hubungan pertemanan
- Sering dianggap sebagai pendiam dan pemalu
- Sering bersikap pasif
- Mengalami kesulitan berkomunikasi seiring bertambahnya usia
- Pernah mengalami kejang epilepsi
Seringkali gejala autisme seperti di atas dianggap sebagai salah satu bagian dari perjalanan tumbuh kembang anak perempuan. Namun apabila di masa kecilnya anak mengalami perkembangan milestone yang terlambat, sulit bersosialisasi dan selalu mengalami masalah komunikasi baik verbal dan nonverbal maka orang tua bisa mencurigai anak memiliki gejala autisme.
Hingga saat ini tidak ada satu metode yang dapat mendiagnosis autisme secara langsung. Dokter akan membutuhkan sejumlah pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan fisik, kemampuan anak berkomunikasi, mendengar dan pemeriksaan pendukung lainnya untuk mendiagnosis seseorang mengalami autisme. Setelah mendapat diagnosis yang tepat, dokter akan merekomendasikan terapi yang sesuai dengan kondisi anak.
Oleh karena itu, bila melihat anak perempuan Anda mengalami gangguan autisme, segera konsultasikan pada dokter tumbuh kembang anak atau psikiater dan psikolog agar mendapat penanganan yang tepat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina